Rilisan Pers Album Jabat Erat

Tahun ke-15

Salah satu cara terbaik untuk merayakan perjalanan lima belas tahun yang ajaib dari sebuah band―selain membubarkan diri secara tiba-tiba dan menjadi legenda―adalah dengan merilis karya baru. Atau bisa saja kombinasi keduanya. The Rain memilih untuk merilis karya baru. Sebuah album yang dikerjakan selama tiga tahun. Selama tiga tahun itu pula kuartet asal Jogja ini merilis trilogi single 18 November. Tiga buah single yang dirilis di tanggal yang sama selama tiga tahun berturut-turut. Terlatih Patah Hati (2013), Gagal Bersembunyi (2014) dan Penawar Letih (2015).

“Jabat Erat!”

Jika kau pernah melihat pertunjukan The Rain, besar kemungkinan kau mendengar teriakan itu saat mereka pamit untuk turun panggung. Sebuah salam yang―tanpa direncanakan―akhirnya menjadi salah satu ciri khas mereka, dan kini dijadikan judul album terbaru The Rain, album keenam sejak Hujan Kali Ini (2003).
Mendengarkan album ini seperti membaca novel. Barisan kata-kata lugas dan puitis yang saling bertubrukan. Menggelitik dan mengaduk emosi di saat yang bersamaan. “Untuknya aku rela menulis ulang mimpi-mimpiku,” senandung Indra Prasta di salah satu lagu. Dari departemen bebunyian, meskipun terdengar matang, namun tidak menghilangkan unsur spontan dan “mentah” yang juga menjadi sumber energi band ini.
Di lagu Berkunjung ke Kotamu yang dijadikan single terbaru, band yang tidak pernah berganti personel ini memadukan nuansa 60-an dan 90-an. Terdengar seperti Koes Bersaudara yang tanpa sengaja menemukan mesin waktu di belakang studio mereka pada tahun 1964 lalu meluncur menuju tahun 1995 dan jatuh cinta di sana.

The Rain : Indra Prasta (vokal, gitar), Iwan Tanda (gitar, vokal), Ipul Bahri (bass, vokal) & Aang Anggoro (drum, vokal)

Jabat erat!

the_rain_berkunjung_ke_kotamu